SOBAT AMBYAR

Tampaknya lagu Ambyar untuk seorang pria kelahiran solo yang baru-baru ini diminta sebagai "bapak hati nasional" memiliki kekuatan sendiri. Mampu membuat hati yang sengsara hari ini dengan kenangan manis pertama dengan orang yang sangat sayang. Tragisnya, ingatan itu sekarang telah menjadi mimpi yang menyedihkan

Saat ini hanya ada satu keinginan: untuk tetap terjaga. Bagi siswa, masuk akal untuk menganggapnya sebagai bentuk pemikiran di dunia konferensi yang tidak sesuai dengan harapan di FTV: lebih dari ngenesnya lebih dari senang untuk mencintai. Saat Anda menunggu pagi hari, seteguk kopi, rokok, dan paket data akan menemani Anda. Tidak lebih dari sekedar menyanyi kecoak dan taruhan di permukaan sewaan, dan teman-teman juga tidur nyenyak setelah kegembiraan bermain game diselingi satu sama lain, mungkin ini adalah efek dan kelelahan.

Sekarang hanya satu orang yang duduk di teras sewaan, malam ini menjadi lebih jelas jika ini adalah cara paling nyaman untuk memainkan lagu sebagai penolak yang bosan. Setelah memeriksa lagu-lagu di YouTube (YouTube lebih dari TV), lagu Ambyar akhirnya dipilih oleh Lord Dede Kempot, yang musiknya sekarang menjadi pusat pemuda "imut", yaitu bahwa mereka memiliki patah hati dan kami berharap hobi ini dapat berlanjut. Subur untuk mengalahkan Pameran Musik Barat, khususnya Korea - Amin. Bukankah lebih baik memiliki lokal? Lebih banyak syhadu ~

Namun, untuk beberapa alasan, ketika lagu Ambyar diputar, air mata tidak lagi diplomatis dengan kenangan masa lalu, dan air mata tidak lagi berhenti mengalir. Perasaan lagu itu bisa mewakili perasaan saya berkat dia, tapi pertama-tama. Dengar, aku akan memberitahumu segala yang kamu bisa untuk menghindari kenangan indah bersamanya, dan aku berharap, ketika aku menceritakan sebuah cerita bahwa aku akan duduk walaupun sering jatuh kesakitan, tolong dorong itu: kamu bisa, misalnya.

Wes kebacut ambyar remuk sing ning ati

Opo ngene iki sing jenenge korban janji

Wis ambyar aku kudu kepiye

Metu ngendi supoyo ketemu kowe

Walau ada sedikit keberbedaan tentang cerita yang saya alami dengan apa yang dimaksud dilirik lagu yang sungguh tajam menyayat hati. Meskipun sudah tahu akhirnya selepas mendengarkan bakal mbrebes mili tidaklah masalah seenggaknya saya tidak sendirian, bersama kawan-kawan sobat ambyar dan anak Sosiologi lainya bahwa seperti apa yang dikatakan oleh Karl Marx history repeats itself, the first as tragedy, then as farce (sejarah selalu berulang pada dirinya sendiri, pertama sebagai tragedi kemudian menjadi lelucon/komedi.

Mungkin Lord Didi Kempot selaku penciptanya memang sudah tahu betul kalau sejarah dalam hidup tidak akan terjadi barang satu kali tetapi bisa berkali-kali dan itulah komedi. Sebagai contoh anggap saja patah hati, kali pertama sukses membuat orang menangis itu wajar tetapi jika kejadian itu berulang usah ditangisi cukuplah dijogeti.

Wis kebacut ambyar tresnaku kesasar

Seneng karo kowe selak nggonku milih pacar

Wis ambyar loro sing tak rasakke

Kowe lungo ninggalke aku ning kene

Di bagian lirik tersebutlah letak dari perbedaannya,di mana yang diceritakan di sana merupakan kesalahan seseorang karena memilih pacar akibatnya seseorang tersebut kecewa sedang kalau saya bukan salah dalam memilih pacar lebih tepatnya salah memilih orang yang ditaksir untuk dipacari. Bagaimana tidak salah, orang tersebut masih jelas-jelas punya pacar setiap berangkat kuliah selalu barengan. Bodohnya saya meski sudah tahu begitu tetap saja tidak mundur dalam arena merebutkan hatinya.

Tetapi juga sangat salah jika langsung memberikan predikat saya sebagai orang bodoh karena pada masa tersebut perempuan tadi selalu menonjolkan kebaikanya seperti dua orang yang lagi kasmaran. Ketika saya bilang “sudah sana chatingan sama pacarmu jangan sama aku” malah dia membalas “sudahlah aku juga sudah bosan bersama dia, dia itu kerasan sama perempuan”, mendengar jawabanya, lelaki mana yang tidak ingin meneruskan berlama-lama ngobrol meski hanya via chatting.

Dan ternyata saya hanya mendapat pengkhianatan, perempuan tersebut selalu bilang, “nanti saja dulu kan aku belum benar-benar putus. Tapi percayalah kalau aku disuruh milih antara kamu dan dia jelas aku bakal milih kamu. Pokoknya jalanin aja dulu.” Selalu jawaban itu yang saya dapat jika saya berusaha mengungkapkan perasaan. Jauh di luar itu semua mengapa saya amat yakin kalau menjadi korban pengkhianatan sebab sampai sekarang dua orang tersebut masih selalu berboncengan bersama. Dari situ sungguh tidak ada alasan lain bagi saya selain hati ambyar dan jiwa modyar.

0 Response to "SOBAT AMBYAR"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel