THE POWER OF LOVE

The power of love atau mungkin sering kita sebut dengan Kekuatan Cinta. Cinta yang hanya terdiri dari lima huruf ini namun maknanya sangat besar dan memiliki pengaruh yang begitu besar dalam diri manusia.

Karena cinta orang dapat berubah entah menjadi lebih baik atau mungkin menjadi lebih buruk.

Tanpa cinta hidup tidak akan bermakna, hidup terasa hambar, dan bagai orang yang tak berguna, namun gara-gara cinta pula seseoarang dapat terjatuh dalam lembah dosa dan dapat menghancurkan hidup seseorang tersebut.

Berbicara masalah cinta, sejak zaman Nabi Adam hingga saat ini bahkan sampai akhir zaman pun tidak akan pernah menjadi topik yang membosankan. Namun akan menjadi topik yang selalu hangat untuk dibicarakan terutama oleh remaja yang sedang jatuh cinta.

Tetapi cinta tidak terbatas hanya untuk remaja yang sudah tua pun juga dapat merasakan arti cinta dan kekuatan cinta yang berlandaskan karena ALLOH SWT. Atas nama sebuah cinta, ribuan pasangan yang mengarungi rumah tangga dapat bertahan demi menjaga keutuhan rumah tangganya dari gelombang dan ombak kehidupan.

Tanpa cinta, tak akan pernah air mata ini menetes dan hati akan menjadi keras apabila tiada perasaan cinta didalam qolbu. Cinta, selalu menyediakan air mata, ketika orang yang kita cintai harus meninggalkan kita untuk selama-lamanya, maka air mata akan mengalir.

Rasululloh SAW pun ketika Ibrahim anaknya meninggal dunia, Beliau meneteskan air matanya. Sangat besar pengaruh cinta dalam kehidupan manusia, karena cinta merupakan karunia dari yang Maha Mencintai yaitu ALLOH SWT.

Bagaimana dengan mencintai lawan jenis? Wajar, karena itu adalah fitrah manusia, sebagaimana firman-Nya:”Dijadikan indah bagi manusia kecintaan terhadap apa-apa yang diingini dari wanita-wanita, anak-anak dan harta yang banyak dari jenis emas,perak, kuda pilihan, ternak dan sawah ladang....’’(Qs Ali Imron:14).

Kecintaan pada sesama akan menimbulkan frustasi, kesedihan dan mungkin akan menghancurkan kehidupan manusia, jika cinta tersebut tidak berdasarkan karena ALLOH SWT maka cinta itu akan menghancurkan kehidupan seseorang. Agar kekuatan cinta yang kita bentuk tidak menjadikan kita frustasi, namun bukan berarti kita harus pacaran yang islami atau sering disebut oleh aktivis muda dengan ‘pacaran islami’.

Karena apapun bentuk pacaran itu entah kita sebut dengan pacaran islami atau yang lain, hukumnya tetap tidak boleh, karena itu akan mendekati zina. Apakah kita dapat menjamin ketika ada dua orang lawan jenis berdua-duan tanpa mahram dan saling mencintai tidak akan terjadi melakukan perbuatan yang diharamkan?

Mendekati saja kta tidak dibolehkan apalagi melakukannya, NaudzubillahiMindalik. Sebagaimana Firman-Nya dalam Al-Qur’an:” Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk”(QS Al-Isra’:32).

Maka untuk menghindari perbuatan zina tersebut adalah dengan cara, pertama, sebagaimana ungkapan mengatakan bahwa “cinta itu datang dari mata turun ke hati” berarti kita harus menjaga pandangan mata, karena pandangan pertama adalah kenikmatan bagi kita namun tidak untuk pandangan selanjutnya.

Rasululloh SAW bersabda:

”Janganlah kamu ikuti pandangan(pertama) itu dengan pandangan selanjutnya, pandangan (pertama) itu boleh bagi kamu tapi tidak dengan pandangan selanjutnya” (HR TIRMIDZI).

Jika cinta datangnya dari mata turun kehati, maka yang harus dijaga yang kedua adalah hati, ‘jagalah hati’ karena hati yang suci yang selalu kita jaga, maka akan tumbuh cinta sejati yang berlandaskan pada ilahi.

Wahai saudaraku, ketika kedua hal itu dijaga, kekuatan cinta dapat membawa seseoarang menjadi lebih baik yang berlandaskan pada cinta karena ALLOH , sebagai orang beriman kita harus mencintai ALLOH diatas segalanya, sebagaimana firman-Nya Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 165:

”....Dan orang yang beriman itu amat sangat cinta pada ALLOH”.

Karena begitu nikmatnyaketika kita mencintai ALLOH dan ALLOH mencintai kita. Bayangkan saja, kita akan selalu mendapat perlindungan dari-Nya bahkan yang kita harapkan adalah perlindungan dihari yang tidak ada yang melindungi kita yaitu hari kiamat.

Cinta kepada ALLOH menempati tempat tertinggi di atas segalanya, dan mencintai segala sesuatu harus berdasarkan karena ALLOH. Jangan hanya karena hawa nafsu semata.

Cintanya para remaja yang lebih dikenal dengan nama pacaran adalah cinta yang hanya karena hawa nafsu, dan ini yang sering membuat mereka buta dan tuli.

Mengapa?

Karena mereka sebenarnya mengetahui bahwa ada ayat yang melarang mendekati zina namun mereka tetap melakukannyakarena mereka buta.

Pantas jika ada pepatah atau ungkapan yang mengatakan bahawa “cinta itu buta”, dan ini sesuai dengan sabda nabi SAW:

“Cintamu pada sesuatu membuatmu buta dan tuli” (HR. Tirmidzi).

Wahai saudaraku, maka dari itu agar The Power of Love atau kekuatan cinta ini tetap kuat, bening dan suci maka kita harus mencintai segala sesuatu hanya karena ALLOH, dan mencintai apa yang dicintai-Nya.

Serta jangan lupa juga mata dan jaga hati ini agar cinta tetap menjadi cinta yang sejati dan selalu mencintai ALLOH, karena kita tidak akan rugi jika mencintai-Nya namun kita akan mendapatkan nikmat yang tiada tara dan tidak ada bandingnya dengan dunia dan isinya.

Sebagai mana firman ALLOH:

“Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri kepada Rabbnyalah mereka melihat” (QS. Al-Qiyamah: 22-23)

Itulah salah satu dari kenikmatan yang akan diberikan oleh ALLOH. Dan itu merupakan nikmat yang paling diharapkan oleh kita semua sebagai orang mukmin. Semoga kita juga dapat merasakan nikmat tersebut.

Al ~ Qur'an surat Al - Isro' (17): 32

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk

Al ~ Qur'an surat An - Nur (24): 30

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: " Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu
adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui apa
yang mereka perbuat

Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. telah bersabda yang artinya, “Kedua mata itu bisa melakukan zina, kedua tangan itu (bisa) melakukan zina, kedua kaki itu (bisa) melakukan zina. Dan kesemuanya itu akan dibenarkan atau diingkari oleh alat kelamin.” (Hadis sahih diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Ibn Abbas dan Abu Hurairah).

“Tercatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti mengalaminya. Kedua mata zinanya melihat, kedua teling zinanya mendengar, lidah zinanya bicara, tangan zinanya memaksa (memegang dengan keras), kaki zinanya melangkah (berjalan) dan hati yang berhazrat dan berharap. Semua itu dibenarkan (direalisasi) oleh kelamin atau digagalkannya.” (HR Bukhari).

keterangan :
Ungkapan “Dan semuanya dibenarkan atau ditidakkan oleh alat kelamin”, yang merupakan pengertian zina yang sesungguhnya, itu menunjukkan penjelasan terhadap “sesuatu” pada ungkapan-ungkapan sebelumnya.

Zinanya mata adalah melihat [sesuatu], zinanya lisan adalah mengucapkan [sesuatu], zinanya hati adalah mengharap dan menginginkan [sesuatu], sedangkan alat kelamin membenarkan atau mendustakan itu [semua]. … (HR Bukhari & Muslim)

Jadi, “sesuatu” yang hendaknya kita hindari itu adalah yang mengarah pada hubungan kelamin. Inilah yang dimaksud dengan “sedangkan alat kelamin membenarkan atau mendustakan itu [semua]“.

Dengan demikian, melihat nonmuhrim tidak selalu merupakan zina mata. Yang tergolong “zina mata” (berzina dengan mata) adalah melihat dengan syahwat. Misalnya: memandangi foto porno, mengintip cewek mandi, dsb.

Secara demikian pula, menyampaikan kata-kata mesra kepada sang pacar bukanlah tergolong “zina lisan”. Yang tergolong “zina lisan” adalah yang disertai dengan nafsu birahi. Contohnya: ucapan mesum kepada sang kekasih, “Aku ingin sekali meletakkan mulutku ke mulutmu berpagutan dalam ciuman.”

Dengan demikian pula, merindukan si dia atau pun merasakan getaran di hati ketika memikirkan si dia bukanlah tergolong “zina hati”. Pengertian “zina hati” (berzina dalam hati) adalah mengharap dan menginginkan pemenuhan nafsu birahi. Contohnya: berpikiran mesum, “Kapan-kapan aku akan ke tempat kostnya saat sepi tiada orang lain. Siapa tahu dia mau kuajak ‘begituan’.”

Demikian pula untuk “zina tangan”, “zina kaki”, dan berbagai aktivitas mendekati-zina lainnya. Semoga bs menjawab pertanyaan tentang sir-siran... Tetep jaga hati luruskan niat murnikan amalan karna Alloh

by أبو هريره

0 Response to "THE POWER OF LOVE"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel