Berperasaan Burung

Orang yang berperasaan seperti burung akan mendapat tiket bebas masuk surga.

Rosululloh Bersabda : “Akan masuk surga beberapa kaum yg perasaan mereka seperti perasaan Burung “. (Sohih Muslim 13/484, hadist no. 5074)

Yang di maksud dengan perasaan yang seperti perasaan burung itu adalah dalam hal kelembutannya dan kelunakannya. Hati yang takut kepada Alloh, karena burung adalah binatang yang paling takut kepada Allah.

Selanjutnya rasa takut kepada Alloh itu mendominasi diri mereka.

Yang di maksud hati mereka seperti hati burung’ itu adalah ketawakkalan mereka sangat tinggi kepada Alloh.

Sebuah Hadist Rosululloh Menjelaskan hal ini :

“Andaikata kalian bertawakal kepada Alloh dengan sebenar-benar tawakal maka kalian akan pasti diberi rezki sebagimana burung di beri rezki. Burung itu pergi meninggalkan sarangnya pada pagi hari dalam keadaan lapar tetapi kembali pada sore hari sudah dalam keadaan kenyang “. (HR. At-Tirmidzi hadist hasan sahih )

Apabila berperasaan burung dartikan sesuai hadist sohih yg diatas itu, maka pemiliknya adalah orang yang memiliki ketawakalan total kepada Alloh, sebagaimana burung. Burung tidak pernah menyimpan makanan, kecuali dalam paruhnya untuk disuapkan kepada anak-anaknya yang belum mampu mencari makanan sendiri.

Burung berangkat mencari makan di pagi hari dalam keadaan lapar, lalu pulang di senja hari sudah dalam keadaan kenyang. Untuk mendapatkan makanan, burung harus berani menghadapi resiko, entah di tangkap oleh manusia lalu disembelih, atau mati karena senjata pulut para petani yang menjaga sawahnya yang hampir panen dari serangan burung.

Ketawakalan total kepada Alloh sebagaimana ketawakalan burung ini akan membawa seseorang tidak pernah takut mengahadapi resiko apapun di dunia. Baginya yang paling penting adalah keridhoan Alloh terhadap dirinya. Sesudah dia yakin bahwa dirinya mendapatkan keridhaan Alloh terhadap maka halangan apapun yang menghadang dia, walau sebesar gunung, tidak dapat menggoyahkan tapak kakinya.

Orang yang memiliki keteguhan hati seperti ini takkan mundur saat dihina orang dan tidak bertambah semangat ketika di puji orang. Itulah tanda orang yang beramal secara ikhlas. Keikhlasan di dalam amalan menjadikan amal yang kecil itu bernilai tinggi, apalagi amal yang besar. Pada saat itulah pelakunya dinyatakan layak untuk masuk syurga.

Tatkala dia memperjuangkan kebenaran maka dia akan terus berjuang sampai titik darah penghabisan walau puluhan, ratusan, atau bahkan ribuan orang menentangnya. Tekadnya memperjuangkan kebenaran takkan padam, walau rintangan datang bergelombang menerpa dirinya. Inilah karakter orang yang pantas menghuni surga.

Ulama yang lain menyatakan bahwa mereka dikatakan mempunyai perasaan seperti burung karena perasaan mereka sedemikian lembut. Kelembutan perasaan dan hatinya menjadikan dia dianggap sebagai berperasaan burung.

Perasaan yang lembut akan menjadikan pemiliknya menyayangi sesama manusia, dan juga makhluk yang lainnya. Orang yang menyayangi sesamanya itu akan disayangi oleh Alloh. Disayangi oleh Alloh itu artinya dimasukkan ke dalam surga, sebab sebagian besar kasih sayang Alloh akan dicurahkan kepada penghuni surga.

Ketika seseorang menyayangi makhluk lain maka dia tidak mungkin berbuat zalim। Zalim itu mengakibatkan kegelapan di akhirat, sehingga apabila tidak ada kezaliman yang dilakukan maka kegelapan di akhirat akan sirna. Hilangnya kegelapan ini menjadikan seseorang berada dalam keadaan terang benderang, dan itulah keadaan yang di alami para penghuni surga.


أبو هريره

0 Response to "Berperasaan Burung"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel