Kumpulan Puisi Duka Dan Kecewa Alasannya Yakni Cinta-Puisi Cinta


Cinta tidak selamanya indah mirip apa yang kita bayangkan. Ada kalanya cinta mampu mendatangkan rasa kecewa , luka dan bahkan air mata. Begitulah cinta senantiasa ada lika-liku dalam romantika suatu hubungan.
Perasaan sedih , kecewa dan sakit hati memang sukar untuk diobati , tetapi bukan mempunyai arti perpisahan ada untuk terus disesali , namun jadikan suatu kesedihan selaku alasan untuk kita memperbaiki diri mudah-mudahan menjadi langsung yang lebih baik. Dan percayalah sebuah hari nanti ilahi niscaya akan mengantarkan cinta yang betul-betul sejati. Yang akan mememani kita untuk selamanya.

Dibawah ini ialah istilah perasaan sedih dan kecewa karna cinta dalam bentuk puisi.
Semoga sanggup sedikit menghibur kawan dekat semua.





"Sebuah kisah"
Karya: Raditya bagazkoro.


Dulu.
Pada mulanya semua terasa begitu tepat.
Saat hati seolah menerima cuilan jiwanya.
Terlena oleh cinta yang seakan tak terhitung.
Seolah dongeng indah itu tak akan pernah berujung.

Namun setelah sekian waktu kulalui bersamamu.
Perlahan , dongeng indah itu mulai berlalu.
Meski , pada awalnya kukira dongeng kita kan menjadi sebuah kisah yang kan infinit selamanya.
Ternyata kisah kita mulai memudar hingga tak bersisa.

Kini.
Bayanganmu sekalipun tak bisa kujumpai.
Semua seakan menjadi sebuah delusi.
Lenyap tanpa kusadari.
Hilang tanpa sempat kumiliki.
Yang tertinggal , cuma kenangan yang menusuk hati.





"Sudahlah"
Karya: Mutiara Aulia


Langit menjerit menahan pahit.
Air berjatuhan lewati awan.
Sungguh hati terkikis sakit.
Oleh tajamnya sebuah ucapan.

Malam tak lagi kelam.
Sunyi tak lagi sepi.
Tangan tak mampu menggenggam.
Berjuta peluang yang berlari.

Hujan bergemuruh.
Seiring hati yang runtuh.
Angin bertiup kencang.
Seiring rasa ini datang.

Hati letih terus menanti.
Kau yang terus berlari.
Sadarkah kamu akan kehadiranku?
Sadarkah kau akan hatiku?
Sadarkah kau akan rasaku?
Sadarkah kamu akan pengorbananku?

Aku mencintaimu.
Tapi kau mencintainya.
Bagaimana dengan hatiku?
Apakah kau memperdulikannya?"





"Kenangan"
Karya: Reni Arista


Kenangan kita masih terbesit.
Oleh memori yang terperangkap di langit.
Semua itu akan selalu infinit.
Hingga langit sudah tak bercahaya lagi.

Pernahkah kita suatu ketika akan merindukan?
Tentang kebersama'an yang diselimuti kasih sayang.
Adakah hari yang mau mengingatkan?
Tentang ketentraman yang mulai diciptakan.

Sehari dua hari , sungguh susah saya lewati.
Tapi , sehabis sekian lama saya meniti.
Aku tau dan sadar diri.
Bahwa cinta kita , bukanlah cinta sejati.




"Serpihan Perih"
Karya: Lufty


Syair indah berdengung lirih.
Mendengarkan bait-bait bernada perih.
Mengiris sendi-sendi yang makin pedih.
Meski tak ada yang tau hatiku terus merintih.

Terus kulailui langkah demi langkah tepian hati.
Menggenggam mawar hitam yang berduri.
Menikam hingga kepusat sanubari.
Sungguh rasa ini sudah mati.

Aku butuh sayap-sayapku.
Sayap-sayap yang pernah lindungimu.
Kini patah tanpa kau peduli.
Dan kamu biarkan mati sendiri.

Biarlah cinta ini terkubur duka.
Lelahku bertahan menanti keajaiban cinta.
Yang ada cuma suatu gula-gula.
Bertahan dari suatu penghianatan yang kasatmata.

Aku tak kuasa selaku penguasa.
Lemah dan hanya menjadi dayang-dayang semata.
Meski kau tau sayangku positif untukmu.
Biarlah kupergi menjinjing serpihan hatiku.



"Tersesat Dalam Gelap
Karya: Muhammad Ridwan Naim.


Berselimut hitam pekat.
Rasa hampa makin melekat.
Dalam gemerlap saya terjerat.
Dalam gelap saya kesasar.

Jalan berliku.
Setapak sarat debu.
Terlukis oleh manis di dinding netra.
Membuncah tanya di relung atma.

Hanya angin berbisik.
Sukma nian terusik.
Mencuat nestapa.
Lirih berubah menjadi air mata.

Kala sunyi mendera.
Raga tiada sudah meng'iba.
Pada yang kuasa.
Untuk hadirkan lentera.

Kembali kaki melangkah.
Beriring basmalah.
Ber'asa pada jalan lurus nan indah.
Hingga bersua istana megah.




Kumpulan puisi diatas yakni kutipan beberapa puisi dari aplikasi "KUMPULAN PUISI" by Holiday Studio. Yang mampu kawan akrab semua download secara gratis di Google Play store.

3 Responses to "Kumpulan Puisi Duka Dan Kecewa Alasannya Yakni Cinta-Puisi Cinta"

  1. Versi Aslinya

    TERSESAT DALAM GELAP
    Oleh : Muhammad Ridwan Naim
    .
    Berselimut hitam pekat
    Rasa hampa kian melekat
    Dalam gemerlap aku terjerat
    Dalam gelap aku tersesat
    .
    Jalan berliku
    Setapak penuh debu
    Terlukis elok di dinding netra
    Membuncah tanya di relung atma
    .
    Hanya angin berbisik
    Sukma nian terusik
    Mencuat nestapa
    Lirih menjelma air mata
    .
    Kala sunyi mendera
    Raga tiada lelah mengiba
    Pada Yang Kuasa
    Untuk hadirkan lentera
    .
    Kembali kaki melangkah
    Beriring basmalah
    Ber-asa pada jalan lurus nan indah
    Hingga bersua istana megah
    .
    Tangerang, 2015
    .
    Dimuat dalam buku Antologi Puisi "Tersesat", penerbit Aria Mandiri Bandung

    ReplyDelete
  2. Versi Aslinya


    TERSESAT DALAM GELAP
    Oleh : Muhammad Ridwan Naim
    .
    Berselimut hitam pekat
    Rasa hampa kian melekat
    Dalam gemerlap aku terjerat
    Dalam gelap aku tersesat
    .
    Jalan berliku
    Setapak penuh debu
    Terlukis elok di dinding netra
    Membuncah tanya di relung atma
    .
    Hanya angin berbisik
    Sukma nian terusik
    Mencuat nestapa
    Lirih menjelma air mata
    .
    Kala sunyi mendera
    Raga tiada lelah mengiba
    Pada Yang Kuasa
    Untuk hadirkan lentera
    .
    Kembali kaki melangkah
    Beriring basmalah
    Ber-asa pada jalan lurus nan indah
    Hingga bersua istana megah
    .
    Tangerang, 2015
    .
    Dimuat dalam buku Antologi Puisi "Tersesat", penerbit Aria Mandiri Bandung

    ReplyDelete
  3. Versi Aslinya

    TERSESAT DALAM GELAP
    Oleh : Muhammad Ridwan Naim
    .
    Berselimut hitam pekat
    Rasa hampa kian melekat
    Dalam gemerlap aku terjerat
    Dalam gelap aku tersesat
    .
    Jalan berliku
    Setapak penuh debu
    Terlukis elok di dinding netra
    Membuncah tanya di relung atma
    .
    Hanya angin berbisik
    Sukma nian terusik
    Mencuat nestapa
    Lirih menjelma air mata
    .
    Kala sunyi mendera
    Raga tiada lelah mengiba
    Pada Yang Kuasa
    Untuk hadirkan lentera
    .
    Kembali kaki melangkah
    Beriring basmalah
    Ber-asa pada jalan lurus nan indah
    Hingga bersua istana megah
    .
    Tangerang, 2015
    .
    Dimuat dalam buku Antologi Puisi "Tersesat", penerbit Aria Mandiri Bandung

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel